ARTIKEL SAINTIFIKA

Kiat dan Trik Belajar

Tips Membuat Anak Cinta Baca


Les Privat bpUI- Menumbuhkan atau mengajak anak untuk gemar membaca memang harus ditanamkan sejak dini. Namun, upaya ini terkadang tak mudah. Ibaratnya, seperti meminta anak untuk minum obat saat mereka sakit atau mencekokinya dengan jamu pahitPenulis buku anak-anak, ilustrator, guru, dan pendiri National Children's Book and Literacy Alliance, Mary Brigid Barred berbagi sejumlah tips yang mungkin bisa diterapkan terhadap anak Anda. Silakan disimak!

1. Buatlah anak Anda merasakan dengan indera mereka apa yang diceritakan pada buku yang dibaca.

Ajaklah mereka merasakan apa yang diceritakan di buku itu dengan indera mereka sehingga mereka merasa memiliki bagian atau menjadi salah satu tokoh di buku tersebut.
“Sangat mengagumkan ketika sebuah buku menjadi hidup dan dirasakan oleh indera anak-anak. Saya suka membacakan buku karya Robert McCloskey kepada anak-anak TK, dan pertama-tama saya selalu membagikan lemon dulu untuk mereka. Cerita buku ini tentang seorang anak lelaki yang tinggal di sebuah kota kecil di Ohio dan menjadi penyelamat karena harmonikanya. Ada sebuah bagian dimana band kota tersebut siap untuk manggung di acara perayaan, dan tiba-tiba mereka diserang oleh si jahat Old Sneep sambil mengisap lemon, dan band tersebut mengerut karena takut hingga tak bisa memainkan alat musik mereka. Pada bagian itu saya selalu berseru pada anak-anak, ‘Hisap lemon kalian sekarang!!'. Dan mereka dengan bersemangat menghisap lemon mereka dan merasakan menjadi Old Sneep,” kisah Mary.
2. Ajak anak berpikir kritis dengan cara menyenangkan
Anda tentunya ingin anak Anda dapat berpikir kritis. Salah satu guna pendidikan adalah mengasah anak dapat berpikir secara kritis. Dan tidak pernah ada kata terlalu dini untuk mengajak anak berpikir kritis. Begitu pula lewat membaca.
Kita ambil contoh cerita tentang laba-laba sang penyelamat.
Mary mengisahkan, Ketika ia bertanya kepada anak-anak umur 4 tahun siapakah pahlawan dari cerita tersebut, mereka selalu menjawab dengan semangat, ‘Laba-laba!!’. Lalu, Anda dapat melanjutkan dengan, ‘Laba-laba itu punya kesulitan ketika menjadi penyelamat, kira-kira apa ya kesulitannya?’.
Bagi anak-anak umur 6 tahun, Anda bahkan bisa mengenalkan konflik kepada mereka. Tanyalah kepada mereka, ‘Apa ya yang bakal terjadi jika tidak ada hujan, dan laba-laba tersebut bisa memanjat dan keluar dari saluran pembuangan tersebut?’.
Jika dalam satu cerita tidak ada konflik atau masalah yang harus diselesaikan, tentunya cerita itu akan membosankan bukan? Anda bisa menjelaskan kepada anak Anda siapa tokoh protagonis, tokoh antagonis, konflik dan resolusi dari cerita tersebut.
Dengan begitu, Anda sudah menunjukkan elemen-elemen sebuah cerita pada anak Anda. Seru bukan? Jika Anda sudah bosan membacakan cerita ini untuk yang kelima kalinya atau bahkan lebih untuk anak Anda, hal-hal seperti ini akan mengeluarkan Anda dari kebosanan karena Anda tidak menceritakan hal yang itu-itu saja!

3. Tulis buku Anda sendiri
Untuk anak-anak yang baru mulai membaca, siapkanlah notebook atau scrapbook dengan halaman kosong dan isi buku tersebut dengan kata-kata mereka. Anda bisa mulai dengan keluarga Anda. Siapkan foto ayah dan ibu. Bahkan, Anda bisa meminta si sulung untuk menggambarnya. Siapkan foto kakek, nenek, atau anggota keluarga lainnya. Anda bisa mem-print cerita tersebut dengan huruf-huruf besar dan tebal.
Dengan cara ini, orangtua juga bisa berkreasi sesuai hal yang disenangi anak. Misalnya, anak Anda suka sekali dengan pemadam kebakaran, isi buku kosong tersebut dengan gambar-gambar yang berhubungan dengan pemadam kebakaran.
Mary mengungkapkan, ia mengenal satu keluarga yang anaknya terobsesi sekali dengan penyedot debu. "Ketika bertemu dengan saya, anak itu bertanya apakah saya punya tabung tegak atau tidak. Ini merupakan pengantar yang hebat untuk menulis. Ketika nanti anak Anda bertambah besar, bahkan mereka bisa 'kecanduan' untuk menulis cerita mereka sendiri," paparnya.
Selamat mengaplikasikan!
Les Privat bpUI adalah les privat sd/smp/sma,les privat UAN / SNMPTN,super intensif UAN /SNMPTN dan SIMAK UI,guru les privat,guru les privat matematika/fisika

Tips Menjadi Pengajar yang Menyenangkan


-
Dapatkah Anda membayangkan, apa yang terjadi jika tak tercipta suasana menyenangkan dalam proses belajar mengajar? Ya, siswa akan bosan dan tujuan dari penanaman ilmu oleh pengajar tak akan tercapai. Bagaimana menciptakan suasana belajar yang menyenangkan? Beberapa tips ini mungkin bisa menjadi panduan.
Salah satu hal yang harus dikedepankan adalah menyertakan partisipasi siswa di dalam kelas. Selain untuk membangun komunikasi dengan siswa, pengajar juga dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan bagi para siswa. Jika situasi ini tak terbangun, bisa jadi siswa akan merasa canggung berbicara dengan guru dan komunikasi tidak akan berjalan baik. Akibatnya, pengajar juga akan mengalami kesulitan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan siswa.
Ciptakan iklim yang nyaman buat anak didik Anda
Iklim yang nyaman akan menghilangkan kecanggungan siswa, baik sesama guru maupun antar siswa sendiri. Hal ini juga bisa mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, sehingga komunikasi antara pendidik dan anak didik dapat terbangun. Sebagai pengajar, Anda dapat menjelaskan kepada siswa bahwa tidak akan ada siswa lain yang akan mengejak ketika ia bertanya. Beri motivasi kepada siswa bahwa dengan bertanya,  akan memudahkannya untuk lebih mengetahui tentang sesuatu hal daripada hanya diam mendengarkan. Dengarkan dengan serius setiap komentar atau pertanyaan yang diajukan oleh siswa Anda.
Jika siswa Anda mengajukan pertanyaan, sebisa mungkin  fokus dan memperhatikannya. Meski sederhana, hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri siswa karena ia merasa diperhatikan. Seringkali siswa merasa kurang percaya diri sehingga enggan untuk memberikan kontribusi di dalam kelas. Nah, tugas Anda sebagai pengajar, membangun kepercayaan diri siswa dengan menunjukkan perhatian-perhatian saat siswa merasa sedang ingin didengarkan.
Jangan ragu memberikan pujian kepada siswa
Anda juga bisa mencoba dengan memuji setiap komentar yang diajukan oleh anak didik Anda. Misalnya, "Oh, itu ide yang sangat bagus" ,atau "Pertanyaan kamu bagus, itu tidak pernah saya pikirkan sebelumnya”.
Beri pertanyaan yang mudah dijawab
Jika hal diatas belum juga berhasil untuk mengajak siswa memberikan komentar atau pertanyaan, giliran Anda untuk mengajukan pertanyaan memancing yang bisa membuat anak didik Anda tidak lagi bungkam di dalam kelas. Pastikan pertanyaan Anda mampu dijawab oleh siswa, sehingga saat menjawab secara tidak langsung melatih siswa untuk berbicara.
Saat siswa sudah mulai merespon, beri senyum kepada siswa yang sudah berkomentar. Hal ini akan mengurangi rasa canggung yang biasa ia perlihatkan. Biarkan siswa mengetahui pelajaran sebelum kelas dimulai
Minta agar para siswa mempelajari bahan yang nantinya akan Anda tanyakan. Sehingga, ia akan mempersiapkannya terlebih dulu. Jika saat anda bertanya dan para siswa tidak merespon, ubah format pertanyaan anda yang hanya membutuhkan jawaban "ya" atau "tidak".
Controlling
Kontrol para siswa dengan alat kontrol yang Anda miiliki. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang biasanya berpartisipasi dalam kelas. Jika Anda menemukan beberapa siswa yang tingkat partisipasinya dalam kelas sangat kurang, maka ajak ia berkomunikasi secaraa pribadi. Mungkin dengan begitu ia akan merasa percaya diri. Selain itu, jika yang Anda temukan hanyalah permasalahan kurang percaya yang menjadikannya diam selama kelas berlangsung, maka tugas Anda selanjutnya adalah memberi ia tugas yang bisa membantunya untuk berkomunikasi. Misalnya, tugas berpidato dalam kelas.
Selamat mencoba!!

Kiat Sukses "Menciptakan" Anak Sukses


Les Privat bpUI — Banyak anak ingin cerdas dan kreatif, tetapi hanya berhenti pada keinginan saja. Menurut psikolog Tika Bisono, hal itu disebabkan suatu "penyakit" yang mendorong anak selalu mengatakan "tidak bisa" sebelum memulai sesuatu karena tidak percaya diri, dan selalu mengatakan tidak mau kerena alasan gengsi. Selain itu, kurangnya kesadaran untuk berkreasi juga merupakan masalah lain yang memicu anak tidak kreatif. Tika menilai, anak-anak usia remaja perlu menyalurkan potensi ekspresif dan agresifnya pada hal-hal yang positif sehingga kemudian dapat melahirkan sebuah prestasi yang membanggakan. Ia menegaskan, orangtua jangan memandang daya kritis anak-anaknya sebagai sebuah bentuk perlawanan.
"Orangtua dan lingkungan jangan membunuh usaha remaja untuk menjadi kreatif dengan memberikan label nakal, aneh, ataupun nyeleneh," kata Tika, saat menjadi pembicara dalam talkshow "Sukses Mengawal Perkembangan Remaja Melalui Pendekatan Strength Base Parenting" yang digelar PPM School of Management, Sabtu (16/7/2011), di Menteng, Jakarta Pusat.

Tika mengatakan, orangtua harus mampu menjadi seorang creator education bagi anak-anaknya. Jadikan kegagalan orangtua sebagai sebuah referensi berharga untuk anak-anak agar kelak ia tidak mengulangi dan mengulangi kegagalan tersebut.
"Kegagalan orangtua harus dijadikan referensi agar anak-anak tidak mengulanginya. Pribadi kreatif dan best parenting tidak bisa dipisahkan. Itulah mengapa pengalaman orangtua sangat diperlukan," ujarnya.
Dalam talkshow ini, Tika membeberkan tiga pilar utama dalam pendekatan strength base parenting. Pertama, orangtua harus memiliki visi dirinya ingin dipandang sebagai orangtua seperti apa oleh anak-anaknya. Sebagai orangtua yang otoriter, submisif, atau demokratis. Menurutnya, visi antara anak dan orangtua bisa berbeda sehingga ini sangat berguna untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan tersebut.
Kedua, orangtua dan anak harus selalu bersikap positif dan memfokuskan diri pada kelebihannya. Ketiga, orangtua harus membangun hubungan yang kuat secara bersama-sama dengan anak-anaknya.
"Itulah tiga pilar yang saya ambil dan sudah diterapkan di seluruh dunia," kata Tika.
Sementara itu, pengajar Human Resources dan Organizational Behaviour PPM School of Management, Dwi Idawati, mengatakan, kunci sukses strength base parenting dalam pendidikan adalah mencari titik temu antara orangtua dan anak-anak. Menurutnya, banyak orangtua yang terlalu sibuk bekerja sehingga anak-anak seperti berkembang dengan sendirinya.
"Bisakah mereka (orangtua) menjelaskan apa kekuatan dari anak-anaknya. Sebagai orangtua, kita harus tahu dukungan apa yang ingin kita berikan kepada anak. Create sebuah program dan ciptakan suatu visi untuk kebahagiaan anak-anak di masa depan," ujarnya.
Seharusnya, sambung Ida, orangtua harus memberikan informasi pandangan sebanyak-banyaknya terhadap anak-anak khususnya ketika ingin memilih sebuah pendidikan lanjutan. Biarkan anak berpikir dan mengambil keputusan, lalu berikan pandangan terhadap keputusan yang akan dipilihnya. Biasanya, anak tidak mempunyai atau kekurangan informasi tentang apa yang akan dipilihnya.
"Yang terpenting, jangan bandingkan anak-anak dengan orang lain. Me is me," tandasnya. 
 
 
Les privat bpUI- Perguruan Tinggi Negeri (PTN) boleh dibilang masih menjadi pilihan utama para siswa untuk melanjutkan studi karena alasan kualitas yang unggul dan biayanya murah. Alasan gengsi juga terkadang memengaruhi mengapa banyak siswa berlomba-lomba memilih PTN.

Ada beberapa jalur pendaftaran PTN, mulai dari penelurusan minat dan kemampuan (PMDK) hingga jalur prestasi. Jalur lain yang banyak dinantikan mereka yang tidak lolos  jalur-jalur tersebut adalah seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Tahun ini SNMPTN rencananya akan dilaksanakan pada 12-13 Juni 2012. Kendati risikonya tak seberat menghadapi ujian nasional, tetap diperlukan keseriusan dalam mempersiapkan diri.

Menurut Djoko Santoso, direktur jenderal pendidikan tinggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk memprediksi tingkat kesulitan soal SNMPTN, para siswa disarankan untuk memperlajari contoh soal dari pelaksanaan SNMPTN tahun-tahun sebelumnya.

"Kuasai pelajarannya dan pelajari pola soal melalui kisi-kisi yang beredar. Karena pola soal tak pernah berubah," kata Djoko.

Seperti pengalaman Dicky Dwiantana, mahasiswa semester III jurusan ilmu politik FISIP UI. Berdasarkan pengalamannya mengikuti ujian tulis SNMPTN tahun lalu, ia banyak mempelajari soal-soal tahun sebelumnya.

"Saya belajar dari soal tahun lalu. Karena pola soalnya selalu sama, hanya diganti sedikit," ujar Dicky.

Selain itu, sebaiknya siswa lebih fokus pada satu atau dua pelajaran yang dianggap sulit oleh kebanyakan orang. Dengan begitu, kita bisa merebut nilai dari pelajaran tersebut.

Untuk menguasai materi pelajaran, setiap orang memiliki durasi waktu yang berbeda. Namun beberapa mahasiswa yang diwawancara mengaku mereka tidak meluangkan waktu banyak untuk belajar.

"Nggak perlu lama-lama. Sejam juga cukup. Belajarnya nggak usah diforsir," kata Hanifah Amalia, mahasiswi Sastra Belanda Universitas Indonesia angkatan tahun 2011.

Hanifah sendiri mengaku lebih suka belajar sendiri dan tidak mengikuti bimbingan belajar. "Saya hanya ikut bimbel selama tiga minggu dari lima minggu paket belajar intensif yang disediakan bimbel," paparnya.

Hanifah mengungkapkan, sesi bimbel sebenarnya bisa dipakai untuk aktif bertanya pada pengajar mengenai materi yang kurang dimengerti.

Beberapa persiapan lain yang harus dilakukan adalah meluangkan waktu untuk beristirahat. Belajar terus menerus bisa membuat kita lelah, padahal kondisi tubuh yang fit sangat penting pada saat hari H.

"Tes potensi akademik dalam SNMPTN sebenarnya nggak susah, cuma kalau kita kurang konsentrasi akan sulit mengerjakannya karena waktunya sedikit. Makanya tubuh harus fit," kata Abednego, mahasiswa Teknologi Bioproses dari Universitas Indonesia.

Hindari pula belajar terlalu keras sehari sebelum ujian. Persiapan belajar seharusnya dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Dua hari menjelang SNMPTN, saya sudah nggak belajar. Biar rileks dan nggak terlalu tegang nantinya. Jadi, hanya tidur-tiduran saja di rumah," tutur Awwah, mahasiswa teknik elektro.

Terakhir, tentu saja berdoa. "Faktor lain SNMPTN tak cuma kepintaran, doa dan restu orang tua itu penting," katanya.

Apabila ternyata tahun ini masih belum bisa lolos SNMPTN jangan sedih. Kita bisa mencobanya tahun depan, atau mempertimbangkan untuk memilih perguruan tinggi swasta. Selamat mencoba.